PEDOMAN
PEMBINAAN MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK ( MOPD )
SMP AL-ISHOM
TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB I
P E N D A H U L U
A N
A.
Latar Belakang
Setiap
jenjang pendidikan memiliki ciri – ciri khusus yang membedakannya dengan
jenjang pendidikan lainnya. Kekhususan ini dibutuhkan, karena cara penyampaian
materi pendidikan perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan kemampuan
mental psikologis peserta didik. Adanya ciri khusus pada setiap jenjang
pendidikan menyebabkan beberapa kebiasaan belajar yang dikembangkan di jenjang
sebelumnya perlu ditinggalkan dan diganti dengan cara belajar yang baru yang
lebih sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan mental psikologis siswa.
Penyelenggaraan
Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) di SMP merupakan kegiatan yang perlu
dilaksanakan dalam rangka memberikan pengenalan mengenai lingkungan sekolah
yang akan didudukinya. Disamping itu, kegiatan MOS diadakan sebagai upaya untuk
menjembatani siswa mengenal berbagai kekhususan dari jenjang pendidikan
barunya, baik yang berupa lingkungan fisik, lingkungan sosial maupun program
belajar. Untuk jenjang SMP kegiatan MOPD disusun dengan memperhatikan kenyataan
bahwa :
1. Hari – hari
pertama adalah masa ketika sebagian besar siswa memasuki lingkungan yang baru,
karena teman sekelasnya tidak berasal dari kelas yang sama maupun sekolah yang
sama.
2. Pengalaman –
pengalaman awal dalam lingkungan yang baru datang mempengaruhi kesan umum
terhadap lingkungan yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu diusahakan agar
kesan awal yang terbentuk terhadap lingkungan sekolah baru adalah kesan yang
positif dan menyenangkan yang dapat membangkitkan minat belajar pada hari -
hari berikutnya.
3. Siswa-siswa
diharapkan dapat menarik kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan,
seperti misalnya ketika mengadakan praktikum kimia, fisika dan biologi. Siswa
perlu dibantu untuk mengembangkan kerampilan ini, antara lain dengan mulai
mengajak siswa memikirkan makna dari kegiatan MOPD. Selain harus menyenangkan
juga harus mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk memikirkan makna
pengalaman ini.
B.
Landasan
1. Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistim Pendidikan
Nasional ( Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4496) ;
2. Peraturan
Pemerintah No. 1 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ;
3. Peraturan
mentari Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan ;
4. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan ;
5. Surat Edaran
Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indoneia omor 220/C/MN/2008 tanggal 18 Januari
2008, perihal Kegiatan “Masa Orientasi Siswa”
C.
Sasaran
Sasaran MOPD
adalah siswa baru SMP dengan mengikutsertakan siswa senior, guru dan karyawan
sekolah.
D.
Tujuan
1. Tujuan
Umum Secara umum MOPD bertujuan:
a. Agar siswa
baru mengenal kehidupan sekolah dan menyatu dengan warga sekolah dalam rangka
mempersiapkan diri mengikuti kegiatan belajar – mengajar.
b. Memberikan
kesan positif dan menyenangkan terhadap lingkungan pendidikan barunya. Mereka
diharapkan mengawali kegiatan pendidikan dengan hal – hal yang menggembirakan
sambil mengenal dan mempelajari sesuatu yang baru, baik yang berkaian dengan
lingkungan fisik, lingkungn sosial maupun dengan cara – cara belajar yang baru
2. Tujuan
Khusus
a. Membantu
siswa mengenal lebih dekat dengan lingkungan pendidikan SMP sehingga tercipta
suasana edukatif dan kondusif ;
b. Mendorong
siswa untuk bersikap proaktif dalam mengenali para guru, tenaga pendidikan dan
kakak – kakak kelasnya, sehingga peserta MOPD bisa merasa lebih aman berada
bersama mereka ;
c. Membantu
siswa baru beradaptasi dan menyatu dengan warga sekolah, dan lingkungan
sekolah, mengetahui hak dan kewajiban serta mampu bertanggung jawab dalam
kehidupan bersekolah ;
d. Memahami
kehidupan sekolah dalam rangka pelaksanaan Wawasan Wiyata Mandala, sehingga
fungsi sekolah, guru, siswa dan masyarakat lingkungannya dapat mendukung
terwujudnya tujuan pendidikan secara komperehensif
e. Mendorong
siswa untuk memiliki kepercayaan diri sehingga berani mengungkapkan pendapat
dan aktif mempertanyakan kebenaran pendapat orang lain.
f. Mendorong
siswa untuk aktif menambah pengetahuannya melalui pengamatan terhadap
lingkungan sekolah yang baru.
g. Memotivasi
siswa agar merasa bangga menempuh pendidikan di sekolahnya, sehingga dapat
memahami dan melaksanakan aturan – aturan sekolah dengan baik.
BAB II
PROGRAM KEGIATAN
A.
Prinsip – Prinsip Penyelenggaraan
MOS
Penyelenggaraan MOPD pada jenjang
SMP ini berdasarkan prinsip – prinsip sebagai berikut:
1.
Hari – hari pertama masuk sekolah selama tiga hari,
diisi dengan kegiatan masa orientasi siswa yang bersifat edukatif dan bukan
mengarah kepada tindakan destruktif dan atau kegiatan lain yang merugikan siswa
baru baik secara fisik maupun secara psikologis;
2.
Kegiatan MOPD dilakukan selama jam belajar antara lain
dengan ceramah, pengenalan terhadap program dan cara belajar, tata tertib,
kegiatan ekstrakulikuler, lingkungan serta visi dan misi sekolah, sebagai awal
kearah tebentuknya kultur sekolah yang kondusif bagi proses belajar mengajar;
3.
Pelaksanaan MOPD harus didasari prinsip mudah, murah,
menyenangkan, massal dan meriah. Untuk kegiatan – kegiatan MOPD perlu
disesuaikan dengan kondisi sekolah yang bersangkutan.
4.
Pendanaan pelaksanaan MOPD dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah ( APPBS )
5.
Penyelenggaraan MOPD bersifat fleksibel/luwes, dapat
memilih beberapa acara yang tercantum dalam lampiran juklak ini. Acara yang
dipilih harus disesuaikan dengan kondisi sekolah yang bersangkutan. Harus
diingat bahwa daftar kegiatan yang dicantumkan dalam lampiran ini adalah
alternatif kegiatan yang bukan kegiatan wajib yang harus seluruhnya dilakukan.
Bahkan sekolah dibolehkan mengembangkan acara lain, selama acara itu mendukung
tercapainya kegiatan MOPD.
6.
Pelaksanaan MOPD harus melibatkan secara aktif guru
dan siswa senior karena kegiatan MOPD merupakan bagian dari hari efektif
belajar. Maka pelaksanaannya diatur Kepala Sekolah, siswa senior tidak
diliburkan.
7.
Kegiatan MOPD dapat dilaksanakan secara terpusat atau
secara terpencar. Kegiatan terpusat maksudnya kegiatan yang diikuti sekaligus
oleh seluruh siswa baru dan siswa senior dibawah pimpinan seorang fasilitator.
Sebaliknya acara terpencar adalah acara yang berlangsung dalam kelompok –
kelompok/gugus. Tiap kelompok/gugus dipimpin oleh seorang fasilitator yang
berbeda. Fasilitator adalah seseorang yang mengendalikan jalannya acara. Orang
ini bisa kepala sekolah, guru, tokoh msyarakat, atau kakak kelas. Pembentukan
kelompok/gugus tidak berdasarkan kelas – kelas yang dibentuk. Jumlah anggota
kelompok/gugus dapat disesuaikan dengan kelompok/gugus.
8.
Untuk memperlancar kegiatan yang bersifat terpencar,
dapat dibentuk subkelompok/ subgugus yang terdiri dari siswa senior, siswa
baru, dan guru. Jumlah tiap subkelompok/ subgugus warga sekolah dibatasi antara
5 – 10 orang.
9.
Penyampaian meteri dalam MOPD seminimal mungkin
menggunakan metode ceramah dan tidak diperbolehkan mengadakan perpeloncoan
dalam bentuk apapun.
B. Langkah –
Langkah Pelaksanaan MOPD
1.
Pembentukan Panitia Panitia MOPD sebaiknya sudah
selesai dibentuk dan diumumkan sebelum dimulainya liburan akhir tahun
pelajaran, sehingga panitia yang ditunjuk dapat melakukan langkah – langkah
persiapan.
2.
Pembentukan gugus/ kelompok Jumlah gugus/kelompok yang
dibentuk disesuaikan dengan jumlah siswa. Tiap gugus/ kelompok harus
beranggotakan minimal 20 dan maksimal 25 siswa baru. Setelah terbentuk jumlah
gugus/ kelompok, bagilah siswa senior dan guru secara merata ke dalam gugus/
kelompok itu. Sedapat mungkin daftar anggota gugus/ kelompok dapat diumumkan
sebelum libur akhir tahun pelajaran, agar siswa lama sudah mengetahui gugus/
kelompoknya.
3.
Penentuan Koordinator dan Wakil Koordinator Gugus
Tugaskan masing-masing satu orang guru sebagai Koordinator Gugus/Kelompok warga
sekolah dan satu orang guru lain sebagai Wakil Koordinator
4.
Pengarahan Teknis Para Koordinator dan Wakil
Koordinator serta instansi terkait lainnya memberikan penjelasan teknis tentang
pelaksanaan MOPD.
5.
Penyusunan Acara MOPD Panitia Penyelenggara mengadakan
rapat persiapan untuk memilih materi yang sesuai dengan kondisi, yang
selanjutnya menyusun jadwal acara, antar gugus dapat mempunyai susunan acara
yang berlainan.
Contoh
materi MOPD:
a.
MATERI WAJIB
1.
Wawasan Wiyata Mandala
2.
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
3.
Tata Krama / Budi Pekerti
4.
Pengenalan Kurikulum SMA
5.
Ibadah Bersama / Bintal
6.
Penentuan Lokasi Penyelenggaraan
b.
MATERI PILIHAN
·
Cara Belajar Efektif Kurikulum
·
Dinamika Kelompok
·
Lomba Kreativitas bidang Seni
·
Lomba Kreativitas bidang Olahraga
·
Kepemimpinan/ Leadership
·
Perkenalan dengan Kakak kelas/ Guru/ tenaga
kependidikan
·
Bhakti Sosial
·
Ceramah Anti Narkoba, HIV/ AIDS
·
Tata Upacara Bendera di Sekolah
·
Baris – berbaris
·
Pengenalan Kegiatan Ekstra Kulikuler
·
Lain – lain ( disesuaikan dengan kondisi sekolah )
C. Alternatif
Acara MOPD
Alternatif acara MOPD yang
dilampirkan ini dapat dipilih sebagai acara MOPD yang disesuaikan dengan
kondisi sekolah masing – masing. Petunjuk dan contoh mengenai cara menjalankan
kegiatan dapat dilihat pada bagian lampiran.
BAB III
P E N U T U
P
Pedoman Pembinaan Masa Orientasi
Peserta Didik (MOPD) ini merupakan upaya untuk lebih memudahkan penyelenggaraan
Masa Orientsi Siswa di SMP dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi masing –
masing sekolah. Pedoman Pembinaan ini akan lebih berarti apabila diikuti peran
aktif dan kreatif Kepala Sekolah dan unsur sekolah lainnya serta dukungan orang
tua, masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
Mudah – mudahan dengan
terselenggaranya MOPD dapat membantu sekolah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia sebagai pembinaan awal kearah terbentuknya kultur sekolah yang kondusif
bagi proses belajar – mengajar.
Lampiran 1
CONTOH MATERI MEMBUAT SUASANA GEMBIRA DAN MENYENANGKAN
( ICE BREAKING )
1.
Penyambutan “Selamat Datang”.
2.
Sambutan pembukaan oleh Kepala Sekolah dan pengenalan
lingkungan sekolah ( kelas, guru, siswa, OSIS, lab/ fasilitas, wawasan wiyata
mandala, hak dan kewajiban, program dan cara belajar, tata krama, dll.)
3.
Penghangat suasana (perkenalan siswa baru)
4.
Olah raga seni gembira (gabungan siswa baru dan siswa
senior)
MENAMBAH WAWASAN
Kunjungan lapangan yang berkaitan dengan:
1.
Lingkungan Hidup : pantai, taman, sungai, pegunungan
dll.
2.
Kewirausahaan : kolam ikan, koperasi, pasar, sawah,
kebun, warung, dll.
3.
Bakti Sosial : panti asuhan, yatim piatu, panti jompo,
kebersihan, dll.
MENUMBUHKAN SEMANGAT DEMOKRASI SEJAK DINI
1.
Presentasi ( laporan hasil kunjungan ), diskusi,
debat, tanya jawab
2.
Lomba pidato, pengenalan HAM
3.
Diskusi kelompok
Lampiran 2
PEMBUKAAN
Tujuan
a.
Mengawali pembukaan MOPD secara resmi
b.
Menyampaikan hal – hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan MOPD
Waktu : 30 – 60 menit tergantung banyaknya hal yang ingin
disampaikan, dan tergantung apakah acara ini disatukan dengan upacara bendera
atau tidak.
Peralatan : alat pengeras suara
Langkah Pelaksanaan
1.
Seluruh siswa senior dan siwa baru serta guru
dikumpulkan di tempat pelaksanaan acara
2.
Kepala Sekolah menyampaikan ucapan selamat datang pada
siswa baru dan himbauan kepada guru serta siswa senior untuk menyambut
kedatangan siswa baru dan membantu warga baru ini untuk beradaptasi dengan
lingkungan sekolah.
3.
Kepala Sekolah menyampaikn hal – hal yang dianggap
perlu.
4. Kepala
Sekolah secara resmi menyatakan dimulainya acara MOPD Kemungkinan Variasi Jika
acara ini disatukan dengan upacara bendera, maka isi pengarahan Kepala Sekolah
dapat diberikan segera setelah upacara selesai.
Lampiran 3
PENGHANGATAN SUASANA DAN PERKENALAN
( 1 )
Tujuan
a.
Menciptakan suasana yang mengurangi ketegangan siswa
baru dan membantu siswa baru untuk merasa aman di lingkungan barunya.
b.
Memberikan siswa baru kesan yang positif terhadap Masa
Orientasi Peserta Didik
Waktu : 30 – 40 menit
Peralatan : tidak ada peralatan khusus yang dibutuhkan
Langkah Pelaksanaan
a.
Para anggota gugus/kelompok sekolah berkumpul di
tempat yang ditentukan untuk acara ini.
b.
Pemimpin acara membagi anggota warga ke dalam
subgugus/ subkelompok dengan mengusahakan agar dalam tiap subgugus / kelompok
ada siswa baru dan siswa senior.
c.
Pemimpin acara meminta setiap subgugus membentuk
barisan dengan ketentuan urutan baris dari depan sampai belakang harus
berdasarkan abjad nama anggota. Dengan demikian secara tidak langsung para
anggota akan saling menanyakan nama.
d.
Setelah semua subgugus / kelompok selesai membentuk
barisan, pemimpin acara meminta mereka mengingat urutan itu. Kemudian mereka
diminta berbaris menurut ketentuan lain. Sekali ini berdasarkan urutan ulang
tahun. Setelah selesai mereka diminta untuk mengingat susunan urutan ini.
e.
Setelah itu sekali lagi mereka diminta untuk membentuk
barisan, misalnya berdasarkan jauh dekatnya rumah dengan sekolah.
f.
Pemimpin acara kemudian mengatakan bahwa kegiatan
selanjutnya tidak boleh dilakukan dengan suara. Mereka diminta kembali untuk
membentuk barisan urutan nama dalam abjad, ( tanpa boleh bertanya )
g.
Setelah itu pemimpin acara mengajak seluruh peserta
menceritakan kesannya terhadap permainan itu.
Kemungkinan Variasi
a.
Ketentuan untuk menyusun urutan dalam barisan bisa
diganti dengan hal – hal lain misalnya jumlah saudara, banyaknya provinsi yang
telah dikunjungi, banyaknya huruf yang dipakai untuk menuliskan nama jalan
tempat tinggal masing – masing dsb.
b.
Penghangat suasana dapat menggunakan kegiatan yang
sama sekali berbeda asal mudah diselenggarakan dan bisa memberikan kesan yang
menyenangkan.
Lampiran 4
PENGHANGAT SUASANA DAN PERKENALAN (
2 )
Topik Kegiatan “Memecahkan Gunung Es”
Tujuan
1.
Untuk menghilangkan sekat pemisah atau rasa kaku
diantara peserta, sehingga tercipta suatu suasana yang dinamis,
2.
Untuk memberikan kesempatan kepada peserta agar saling
mengenal antara satu dengan yang lainnya.
3.
Untuk mempercepat proses interaksi sehingga kegiatan
selanjutnya dapat berjalan lebih lancar.
Langkah Pelaksanaan
a.
Tahap Pembagian Kelompok Terdapat banyak cara untuk
membagi kelompok peserta dalam suatu kegiatan. Cara yang paling lazim ditempuh
adalah dengan langsung memasukkan nama peserta dalam kelompok. Cara tersebut
sah – sah saja, tetapi tentu terasa kaku dan peserta menjadi pasif. Agar
suasana MOPD dinamis dan peserta menjadi aktif, pemandu dapat menempuh cara
pembagian kelompok seperti pada contoh atau dengan variasi sendiri.
b.
Ulasan Setelah selesai tahap perkenalan, pemandu
diharap dapat menyampaikan ulasan kepada para peserta program MOS tentang
hikmah dari seluruh rangkaian “Memecah Gunung Es” yang telah dilaksanakan
selama kurang lebih 10 menit. Pokok – pokok ulasan yang dapat disampaikan
antara lain sbb: Secara alami jika sekelompok orang tidak saling mengenal
berada dalam suatu lingkungan baru, hal pertama yang nampak hanyalah penampilan
luar pribadi mereka, terkesan dingin dan kaku. Mereka diibaratkan puncak –
puncak gunung es yang muncul di permukaan air. Hal ini dapat terjadi pula pada
peserta MOS, terutama pada hari – hari pertama, karena semua peserta adalah
siswa baru. Untuk mengantisipasi masalah di atas, perlu diberikan dinamika
kelompok dengan topik kegiatan “Memecahkan Gunung Es”. Melalui topik kegiatan
ini diharapkan para peserta MOPD dapat saling mengenal lebih jauh dan dapat
mencairkan kebekuan dan kekakuan antara mereka. Dengan demikian, para peserta
lebih siap untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.
Contoh : Kegiatan Pembagian Kelompok
1.
Judul : Kawan Bernyanyi
2.
Waktu : sekitar 15 menit
3.
Jumlah Peserta : 5 – 8 orang per kalompok
4.
Tempat : di dalam kelas
5.
Perlengkapan :
a.
Kotak untuk tempat potongan kertas
b.
Potongan kertas ( 4 x 7 cm ) yang jumlahnya sebanyak
peserta. Pada potongan kertas dicantumkan judul lagu. Jumlah judul lagu
sebanyak kelompok yang akan dibentuk.
6.
Prosedur
a.
Pemandu mengumumkan bahwa kelas akan dibagi ke dalam
beberapa kelompok.
b.
Pemandu mencapur aduk potongan – potongan kertas yang
telah diberi judul lagu dalam kotak di depan kelas.
c.
Pemandu meminta setiap peserta untuk mengambil
selembar potongan kertas dari kotak dengan menutup mata
d.
Setelah tiap peserta telah mendapatkan potongan
kertas, mereka diminta untuk menyanyikan lagu yang mereka peroleh, namun tidak
terlalu keras.
e.
Pemandu menugaskan peserta untuk mencari kawan yang
menyanyikan lagu yang sama.
f.
Selama melakukan pencarian, peserta harus dalam
keadaan sedang bernyanyi, dilarang berbicara dan bertanya.
g.
Setelah mereka menemukan kawan kelompoknya, mereka
diminta untuk duduk berkelompok berdasar kesamaan lagu yang mereka nyanyikan.
Contoh : Kegiatan Perkenalan
1.
Judul : “Kartu Nama Acak”
2.
Waktu : sekitar 35 menit
3.
Bahan :
a.
Kartu kosong berukuran 7 x 10 cm sejumla peserta
b.
Alat tulis
c.
Kotak untuk menempatkan kartu
4.
Prosedur
a.
Pemandu memberikan kartu kosong pada tiap peserta
b.
Peserta diminta untuk menulis pada kartu tersebut
yaitu nama lengkap dan asal sekolah
c.
Setelah ditulis lengkap, kartu dikumpulkan kembali
pada kotak, lalu dicampur aduk oleh pemandu
d.
Peserta diminta untuk mengambil kartu dengan
memejamkan mata.
e.
Setelah mendapatkan kartu nama, mereka harus mencari
pemilik kartu nama.
f.
Hal pertama yang dilakukan setelah menemukan pemilik
kartu nama tsb, peserta harus memperkenalkan diri lalu mewawancarai pemilik
kartu tentang biodata selengkapnya.
g.
Setelah waktu wawancara cukup, para peserta kembali ke
tempat masing – masing.
h.
Setiap peserta diminta memperkenalkan kepada seluruh
kelas tentang pemilik kartu nama serinci mungkin sesuai dengan data yang telah
berhasil dicatatnya.
Contoh : Kegiatan Perkenalan
1. Judul : “Ki-Ka”
2. Waktu : sekitar 30 menit
3. Prosedur :
a.
Pemandu meminta kepada peserta untuk duduk melingkar
dalam masing – masing kelompok, sehigga dapat saling melihat.
b.
Setiap peserta menghitung, lalu mereka harus mengingat
nomor hitungannya
c.
Peserta diminta untuk memperkenalkan diri kepada
seluruh peserta.
d.
Pemandu lalu menjelaskan aturan mainnya bahwa ia akan
berkata “ ki-ka, ki-ka, ki-ka,………..” bunyi terakhir pemandu harus diperhatikan
yaitu bisa “ki”, “ka”, atau “ka-ki”. Pada sat bersamaan, pemandu menyebutkan
nama salah satu peserta.
e.
Pemandu menjelaskan kunci permainan yaitu sbb: Jika
buyi terakhir jatuh pada “ki”, maka peserta yang disebut harus berdiri dan
menyebukan nama kawan di sebelah kirinya. Jika jatuh pada “ka”, maka peserta
yang disebut juga harus mempekanalkan kawan di sebelah kanannya.
f.
Begitulah seterusnya, sampai waktu memungkinkan.
Lampiran 5
PROGRAM CARA BELAJAR
1.
Tujuan Mengetahui isi program pengajaran dan cara
belajar yang efektif di tingkat SMP
2.
Waktu : 45 menit
3.
Peralatan : alat tulis, soal – soal untuk kuis, alat
peraga ( tidak mutlak harus ada )
4.
Langkah Pelaksanaan :
a.
Seluruh anggota kelompok berkumpul di tempat
pelaksanaan kegiatan
b.
Pemimpin acara memberikn informasi mengenai isi
program belajar SMP, SMA dan SMK dan cara – cara belajar yang efektif.
c.
Setelah penjelasan selesai, peserta dipersilahkn untuk
bertanya.
d.
Jika tidak ada pertanyaan dan waktu masih
memungkinkan, kuis bisa dilaksanakan.
e.
Pemandu membacakan pertanyaan yang bisa dijawab
berebut oleh setiap subgugus. Subgugus yang berhasil menjawab pertanyaan
terbanyak, memenangkan permainan ini.
5.
Kemungkinan Variasi
a.
Subgugus dapat diminta memberikan pertanyaan secara
tertulis.
b.
Kelompok pemenang dapat diberikan hadiah sebagai
penghargaan dan penambah semangat kegiatan.
Lampiran 6
WAWASAN WIYATA MANDALA
1.
Tujuan Membuat siswa mengenal dan memahami Wawasan
Wiyata Mandala di sekolah.
2.
Waktu : 30 – 45 menit
3.
Peralatan : tidak dibutuhkan peralatan khusus
4.
Langkah Pelaksanaan
a.
Seluruh anggota gugus/ kelompok berkumpul di tempat
pelaksanaan kegiatan.
b.
Pemimpin acara memberikan informasi tentang lingkungan
sekolah dalam rangka Wawasan Wiyatamandala
c.
Pemimpin acara memberikan kesempatan bertanya dan
menjawab pertanyaan yang diajukan para peserta tersebut.
5.
Kemungkinan Variasi
a.
Informasi dapat diberikan saat upacara bendera atau
upacara penutupan
b.
Informasi dalam gugus kelompok dapat dilanjutkan
dengan kuis
c.
Informasi dapat dilanjutkan dengan lomba membuat
poster/ karikatur/ kartun yang berisi anjuran pelaksanaan Wiyata Mandala
Lampiran 7
OBSERVASI LINGKUNGAN DALAM RANGKA
WAWASAN WIYATA MANDALA
1.
Tujuan Membantu siswa mengenali lingkungan sekolah
sebagai bagian dari Wiyata Mandala
2.
Waktu : 60 menit
3.
Peralatan :
a.
satu lembar kertas polos untuk tiap siswa
b.
alat tulis
4.
Langkah Pelaksanaan
a.
Seluruh anggota gugus/ kelompok berkumpul di tempat
pelaksanaan kegiatan
b.
Pemimpin acara menugaskan siswa lama untuk menjelaskan
gambaran mengenai lingkungan sekolah.
c.
Para siswa baru ditugaskan untuk membuat peta sekolah
berdasarkan informasi yang diterima dari siswa lama
d.
Siswa lama diminta untuk mengoreksi hasil peta yang
dibuat peserta
e.
Sisa waktu dapat digunakan untuk tanya jawab dan
komentar dari para siswa
Lampiran 8
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA BARU
1.
Tujuan Membantu siswa baru mengenali hak dan
kewajibannya di sekolah baru
2.
Waktu : 45 menit
3.
Peralatan : tidak dibutuhkan peralatan khusus
4.
Langkah Pelaksanaan
a.
Seluruh anggota gugus / kelompok berkumpul di ruangan
kelas atau tempat lain yang memadai
b.
Pemimpin acara menjelaskan mengenai hak dan kewajiban
siswa baru
c.
Setiap subgugus / siswa ditugaskan untuk membuat
ringkasan mengenai hak dan kewajiban siswa baru
d.
Tiap wakil subgugus / siswa membacakan hasil
ringkasannya di depan kelas
5.
Kemungkinan Variasi
a.
Tugas membuat kuis/ sosiodrama
b.
Tugas membuat ringkasan bisa diganti misalnya membuat
puisi, dll.
Lampiran 9
SENI GEMBIRA
1.
Tujuan
a.
Mendorong siswa untuk menghargai hal – hal yang
berkaitan dengan kesenian
b.
Memberi kesempatan para siswa untuk berekspresi
2.
Waktu : 60 – 90 menit
3.
Peralatan : tidak dibutuhkan peralatan khusus
4.
Langkah Pelaksaaan
a.
Seluruh anggota gugus/ kelompok berkumpul di tempat
pelaksanaan kegiatan
b.
Tiap gugus/ kelompok diberi waktu 20 menit untuk
merundingkan suatu ekspresi seni yang akan mereka lakukan, dengan catatan lama
penampilan maksimum 5 menit.
c.
Setelah kesempatan berunding habis, pemimpin acara
mengundi nomor urutan penampilan masing – masing kelompok.
e.
Di akhir acara, pemimpin acara mengumumkan gugus/
kelompok yang dinilai terbaik.
1.
Kemungkinan Variasi
a. Gugus /
kelompok terbaik bisa diberikan hadiah
b. Pemimpin
acara dapat mempersempit pilihan ekpresi seni dengan menentukan jenis
keseniannya melalui kocokan.
Lampiran 10
LOMBA OLAHRAGA GEMBIRA
1. Tujuan a.
Memberikan selingan bagi acara – acara yang lebih berorientasi pada berpikir b.
Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam MOPD
2. Waktu : 30 –
45 menit
3. Peralatan :
disesuaikan dengan jenis olahraga yang dipilih
4. Langkah
Pelaksanaan
- Seluruh anggota gugus/ kelompok berkumpul di tempat pelaksanaan kegiatan
- Pemimpin acara menentukan jenis olahraga yang akan dipertandingkan antar gugus / kelompok ( misalnya tarik tambang, lari kencang, makan kerupuk, dsb )
- Pemimpin acara memimpin pelaksanaan lomba
5. Kemungkinan
Variasi Kegiatan olahraga gembira dapat dilakukan lebih dari satu kali dan
bersifat menyenangkan.
Lampiran 11
PENGEMBANGAN SIKAP DEMOKRATIK
1.
Tujuan Menanamkan kesadaran pada para siswa bahwa
setiap orang berhak berbeda pendapat
2.
Waktu : 60 menit
3.
Peralatan : tidak dibutuhkan peralatan khusus
4.
Langkah Kegiatan
a.
Seluruh anggota gugus / kelompok berkumpul di tempat
pelaksanaan kegiatan.
b.
Beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan kegemaran
mereka dan cita – cita mereka kelak
c.
Mereka juga diminta untuk mendikusikan apa yang kira –
kira terjadi apabila semua orang diharuskan mempunyai kegemaran yang sama dan
cita – cita yang sama, lalu diminta untuk menjelaskan hasil diskusi tersebut.
d.
Pemimpin acara menjelaskan prinsip dasar demokrasi
yaitu bahwa setiap orang punya hak untuk berbeda pendapat. Setiap orang
kegemaran yang berbeda sesuai dengan minatnya.
5.
Kemungkinan Variasi Pertanyaan tentang kegemaran bisa
diganti dengan pertanyaan tentang favorit atau makanan kesukaan
Lampiran 12
BAKTI SOSIAL
1.
Tujuan Membantu siswa menumbuhkan kesadaran akan
kepeduliannya terhadap lingkungan sosial masyarakat
2.
Waktu : disesuaikan dengan kondisi sekolah
3.
Peralatan : disesuaikan dengan kebutuhan
4.
Langkah Pelaksanaan
a.
Seluruh anggota gugus / kelompok berkumpul di sekolah
b.
Pemimpin acara menjelaskan kepada tiap subgugus /
kelompok yang berkaitan dengan bakti social yang akan dilaksanakan
c.
Masing – masing subgugus/ kelompok menuju ke lokasi
yang telah dilakukan untuk melakukan bakti social
d. Bakti social
dapat dilakukan dengan mengunjungi panti asuhan, panti jompo, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar